MENENTUKAN INTERVAL K-INDEKS DAN TOTAL TOTALS INDEKS DALAM PENENTUAN THUNDERSTORM DI STASIUN METEOROLOGI CENGKARENG PADA TAHUN 2007
Wednesday, April 22, 2009
Wilayah Indonesia merupakan daerah tropis dimana daerah ini memiliki pola cuaca yang berubah-ubah. Salah satu fenomena cuacanya adalah Thunderstorm. Thunderstorm (Ts) merupakan fenomena cuaca yang terjadi karena proses pelepasan muatan listrik dari awan Cumulonimbus, yang kadang-kadang disertai hujan, angin kencang, dan kilat. Sehingga dalam prakiraan kejadian Thunderstorm sangat sulit. Saat ini telah telah banyak metode atau cara memprakirakan terjadinya Thunderstorm. Dua diantaranya adalah K-Indeks (KI) dan Total Totals Indeks (TT). Tetapi interval dari metode tersebut dibuat untuk pengamatan di daerah lintang tinggi yang sangat berbeda dengan kondisi di Indonesia. Sehingga diperlukan adanya penelitian yang lebih lanjut untuk mendapatkan interval dari metode tersebut yang sesuai di wilayah Indonesia khususnya Stasiun Meteorologi Cengkareng. Dalam kesempatan ini penulis mencoba membuat analisis dari data udara atas dan data permukaan dalam setahun untuk menentukan interval dan prosentase Ts dengan metode adalah K-Indeks (KI) dan Total Totals Indeks (TT). . Hasil analisa data di Stasiun Meteorologi Cengkareng diperoleh suatu kesimpulan bahwa pada tahun 2007 untuk metode KI , Thunderstorm terdapat pada interval nilai KI di atas 20.5 sebesar 6% dan awan Cb sebesar 12%, prosentase Ts terbesar terjadi pada interval KI 35.6 – 40.5 sebesar 37% dan awan Cb sebesar 42%. Sedangkan pada metode TT , Ts mulai terjadi pada interval TT diatas 40 sebesar 15% dan awan Cb sebesar 25%, prosentase Ts terbesar terjadi pada interval 44.1 – 46.0 sebesar 33% dan awan Cb sebesar 43%. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan hasil penelitian dengan referensi yang telah ada.
Post a Comment