PALANGKA, BPOST [25/10/2007] - Masyarakat Kalteng Tampaknya harus benar-benar mewaspadai terjadinya petir saat hujan. Berdasarkan Catatan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), jumlah sambaran petir di Kalteng merupakan terbanyak di Indonesia.
Kepala BMG Tjilik Riwut Palangka Raya Hidayat, mengingatkan agar masyarakat tidak mengabaikan kondisi itu. Pasalnya petir tidak hanya bisa merusak bangunan atau merobohkan pohon, tetapi juga mengancam keselamatan manusia.
“Sambaran petir di Kalteng yang tercatat saat musim penghujan rata-rata diatas 100 kali. Jumlah itu tertinggi atau terbanyak dibanding daerah lain di Indonesia yang umumnya dibawah 100 kali. Bahkan jumlah sambaran petir di Kalteng pernah diatas 200 kali dalam sebulan,” katanya, Rabu (24/10).
Tingginya intensitas petir diantaranya disebabkan oleh tingginya aerosol di Kalteng. Jika di Jakarta aerosol disebabkan oleh asap dari kendaraan bermotor dan pembuangan gas pabrik, tingginya aerosol di Kalteng justeru karena letaknya yang berada di lintasan pertemuan arus angin.
Kalteng menjadi pertemuan arus angin Barat dan Timur. Hasilnya, aerosol dari daerah-daerah di dua kawasan itu terbawa dan terkumpul di Kalteng. Akibatnya tingginya aerosol membuat sering terjadi petir di Kalteng.
Untuk menghindari sambaran petir, setiap bangunan yang tinggi disarankan untuk memaasang anti petir atau kabel grounding yang dipasang dari atap hingga tertanam sampai menyentuh air tanah. Penanaman kabel grounding disarankan hanya pada satu titik untuk menghindari terjadinya perbedaan tegangan.
“Tidak masalah kalau diatapnya ada beberapa titik sambungan grounding, tapi kabel yang kedalam tanah harus satu saja. Karena kalau dua titik dikhawatirkan terjadi perbedaan tegangan dan yang dangkal pasti akan kena sambaran. Ke dalam tanah harus sampai air tanah, ya sekitar 12 meter,” tukasnya.
Hidayat menegaskan petir masih berpotensi muncul diseluruh daerah di Kalteng karena pemanasan juga masih sering terjadi. Karena itu masyarakat diminta untuk mewaspadai gejala alam tersebut.
Terkait jadwal penerbangan disarankan menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Seperti halnya penerbangan Garuda jurusan Jakarta pada selasa (23/8) lalu harus ditunda beberapa menit akibat hujan deras dan petir. “Kondisi ini tidak terlalu mengganggu penerbangan dibanding kabut asap. Karena Hujan deras biasanya hanya terjadi sebentar,” tukasnya. mgb
Post a Comment