Tongkrongan Meteo41A

 
Komentar,please
Berita Hari Ini!
Liat jam!
Di terjemahkan
berapa c yg berkunjung?
blogger web statistics
Polling!
Nge-Game yuk!
get toggler @ flooble
Anda pengunjung ke-
Liat Peta!
Pengunjung
Peranan Informasi Cuaca dalam Upaya Penanggulangan/Mitigasi Bencana
Wednesday, May 20, 2009
Indonesia yang beriklim tropis memiliki keindahan alam yang luar biasa. Lautnya tenang, tidak ada badai membuat Indonesia semakin eksotik. Akan tetapi di balik keindahan itu, Indonesia tetap tidak dapat luput dari bencana. Salah satunya adalah bencana alam. Bencana alam tidak bisa di cegah, akan tetapi dapat di reduksi dampaknya terhadap kehidupan di bumi sehingga kerugian dapat ditekan serendah-rendahnya.
Cuaca dan iklim merupakan salah satu faktor penyebab bencana alam. Sebut saja seperti banjir,longsor, kekeringan, atau yang sedang hangat akhir-akhir ini adalah angin puting beliung. Untuk itu diperlukan informasi setepat dan seakurat mungkin untuk mengurangi dampak dari bencana alam. Dengan demikian masyarakat dapat bersiap untuk menghadapi bencana yang mungkin terjadi sehingga dapat menekan tingkat kerugian harta benda maupun jiwa.
Klik disini untuk artikel lengkap mengenai Peranan Informasi Cuaca dalam Upaya Penanggulangan/Mitigasi Bencana

Oleh :
Pande Putu Hadi Wiguna
Mahasiswa semester 6 AMG Jakarta

Labels:

posted by Meteo41A @ 8:15 PM   0 comments
Penerimaan Taruna Baru Akademi Meteorologi dan Geofisika tahun 2009
Thursday, May 14, 2009
Akademi Meteorologi dan Geofisika Jakarta telah membuka pendaftaran penerimaan Taruna baru tahun 2009. Bagi yang berminat silahkan lihat pengumuman atau infonya disini. Sebagai informasi, pendaftaran telah dibuka sejak hari ini, 14 Mei 2009.
Kami tunggu anda bergabung dengan kami!

Labels:

posted by Meteo41A @ 3:09 PM   0 comments
Membuat Peta yang Baik

Menanggapi kritik dosen meteorology maritime saya, tentang cara pembuatan peta windwave pada semester lalu, yang katanya peta saya kurang “nyeni” dan sebagainya, maka saat itu pula saya mulai mencari sumber tentang bagaimana peta yang baik itu. Akhirnya saya temukan sumbernya di buku terbitan BMKG, klo ga salah di buku tentang Geoprocessing(maaph saya lupa judulnya). Diharapkan kedepannya agar tidak terjadi kekeliruan terhadap yang sering berkecimpung di pembuatan peta ataupun bagi yang “mengajar” cara pembuatan peta.

Peta yang baik :

· Apa motif, maksud, dan tujuan peta tersebut

Dari peta tersebut nantinya, apa yang didapat dari pengguna peta dan bagaimana seharusnya respon pengguna peta tersebut, banyak peta mempunyai maksud untuk menunjukan akurasi informasi hubungan spasial.

· Siapa yang akan menggunakan peta

Seorang kartografer harus mampu untuk mengetahui apa keterkaitan penggunan peta terhadap tema peta dan bagaimana latar belakang pengguna peta tersebut.

· Dimana peta akan dipublikasikan

Banyak peta dipublikasikan tersendiri, atau di dalam sebuah Koran, majalah, jurnal, buku, atau atlas. Mungkin juga terdapat disebuah paper, skripsi, dan lain-lain. Mungkin dalam presentasi dan kadang peta dipakai sekali, tapi ada yang terus menerus. Mengenai ukurannya ada yang besar dan kecil.

· Data apa yang tersedia untuk komposisi peta

Keputusan sebuah design peta tergantung dari sumber data yang ada. Masalah tampilan design timbul karena masalah teknis atau kuantitas. Beberapa data mungkin perlu untuk dijadikan sebagai kualitas.

· Apa sumberdaya yang tersedia dalam konteks waktu dan alat

Pada akhirnya harus dipikirkan berapa banyak waktu yang dibutuhkan dan system yang digunakan baik manual atau otomatis. Jika otomatis, apa jenis softwarenya dalam membuat peta dan begitupula dengan SDMnya.

Demikian yang dapat saya sampaikan, harapan saya kedepannya tidak ada yang seperti saya, mendapat nilai yang seenaknya tanpa diperhatikan hasil pekerjaannya. Jika perlu saya akan tampilkan peta buatan saya dengan peta yang dibuat teman-teman saya yang nilainya lebih bagus.

Saya tidak ingin mengubah nilai saya, tapi saya inginkan adalah pengakuan bukan malah mencari-cari alasan yang sebenarnya sangat tidak perlu. Terimakasih.

Oleh : Pande Putu Hadi Wiguna (Mahasiswa tk.III Akademi Meteorologi & Geofisika Jakarta)

Sumber : Guswanto. Dasar Dan Aplikasi Sistem Informasi. BMG. 2007


P.S. : bagi yang ingin mendownload versi pdf, silahkan klik disini

Labels:

posted by Meteo41A @ 3:01 PM   0 comments
ANALISA LABILITAS ATMOSFER PADA SAAT KEJADIAN THUNDERSTORM YANG DISERTAI PUTING BELIUNG DI WILAYAH JAKARTA (STUDI KASUS TANGGAL 28 NOVEMBER 2008)
Wednesday, April 29, 2009
Fenomena hujan lebat, angin ribut,angin kencang dan atau puting beliung saat ini sangat sering terjadi di Indonesia. Kejadiannya yang sangat mendadak sehingga sulit untuk diperkirakan. Fenomena ini terjadi akibat adanya komponen awan Cumulonimbus yang menghasilkan badai guntur/Thunderstorm. Badai guntur terjadi akibat labilnya keadaan atmosfer yang menyebabkan mekanisme pengangkatan udara. Hal ini juga diperkuat dengan adanya pola cuaca yang dapat mendukung labilnya atmosfer seperti adanya low, daerah konvergensi, serta gangguan lokal yang disebabkan oleh keadaan orografi setempat.

Dalam analisa cuaca tersebut diatas, dilakukan kajian untuk melihat keadaan labilitas atmosfer yang akan ditinjau dari perhitungan lapse rate, suhu konvektif (Tc), Convective Condensation Level (CCL) dan Equiblirium Level (EL), metode hodograph, harga sholwater index, K indeks, serta mengetahui nilai RH tiap lapisan, ditinjau pula keadaan orografi dilokasi kejadian.

Sebagaimana kejadian pada tanggal 28 November 2008 yang mengakibatkan beberapa pohon tumbang dan atap sebuah rumah sakit rusak berat akibat di terjang angin puting beliung tersebut. Setelah dilakukan analisa didapatkan bahwa pada tanggal 28 ini keadaan atmosfer labil. Adanya gangguan cuaca berupa Low dan Konvergen yang mempengaruhi mekanisme pembentukan awan.

M. Fuad Hasan  
NPT : 13.06.1527  
AMG, Meteorologi

Labels:

posted by Meteo41A @ 7:08 PM   0 comments
ANALISA LABILITAS ATMOSFER PADA SAAT KEJADIAN THUNDERSTORM YANG DISERTAI PUTING BELIUNG DI WILAYAH JAKARTA (STUDI KASUS TANGGAL 28 NOVEMBER 2008)
Fenomena hujan lebat, angin ribut,angin kencang dan atau puting beliung saat ini sangat sering terjadi di Indonesia. Kejadiannya yang sangat mendadak sehingga sulit untuk diperkirakan. Fenomena ini terjadi akibat adanya komponen awan Cumulonimbus yang menghasilkan badai guntur/Thunderstorm. Badai guntur terjadi akibat labilnya keadaan atmosfer yang menyebabkan mekanisme pengangkatan udara. Hal ini juga diperkuat dengan adanya pola cuaca yang dapat mendukung labilnya atmosfer seperti adanya low, daerah konvergensi, serta gangguan lokal yang disebabkan oleh keadaan orografi setempat.

Dalam analisa cuaca tersebut diatas, dilakukan kajian untuk melihat keadaan labilitas atmosfer yang akan ditinjau dari perhitungan lapse rate, suhu konvektif (Tc), Convective Condensation Level (CCL) dan Equiblirium Level (EL), metode hodograph, harga sholwater index, K indeks, serta mengetahui nilai RH tiap lapisan, ditinjau pula keadaan orografi dilokasi kejadian.

Sebagaimana kejadian pada tanggal 28 November 2008 yang mengakibatkan beberapa pohon tumbang dan atap sebuah rumah sakit rusak berat akibat di terjang angin puting beliung tersebut. Setelah dilakukan analisa didapatkan bahwa pada tanggal 28 ini keadaan atmosfer labil. Adanya gangguan cuaca berupa Low dan Konvergen yang mempengaruhi mekanisme pembentukan awan.

M. Fuad Hasan  
NPT : 13.06.1527  
AMG, Meteorologi

Labels:

posted by Meteo41A @ 7:08 PM   0 comments
About Me

Name: Meteo41A
Home: Bintaro, Tangerang, Indonesia
About Me: Ga mau disebut gaptek, apalagi cetek!
See my complete profile
Previous Post
Cuaca Terkini
Archives
Links
Powered by

BLOGGER

Kata Mutiara
Quote of the Day
Kalender

Free Blog Calendar

Sun&Moon
Click for Jakarta Observatory, Indonesia Forecast
Music Jangkric


Hound Dog - Elvis Presley
© 2006 Tongkrongan Meteo41A .Earth_info by Earth_info